Semua yang bernyawa pasti akan mati, ya semuanya. Dan itu misteri tak ada seorangpun yang tahu kapan saatnya tiba, tidak peduli masih muda atau tua, lagi hidup susah atau mewah, lagi sakit maupun sehat. Kapanpun dan dimanapun bisa datang, dan tak bisa ditolaknya.
(almarhumah nomer 3 dari kiri) |
Teruntuk sahabatku, Sanah, selamat jalan, semoga berada di tempat terbaik disisi-Nya. Masih tak percaya secepat ini, tapi inilah takdir.
Masih terngiang-ngiang gelak tawamu, suara merdumu. Kamu yang dewasa, kamu yang baik dan sabar. Masih tak percaya secepat ini, tapi inilah takdir.
Masih terngiang-ngiang gelak tawamu, suara merdumu. Kamu yang dewasa, kamu yang baik dan sabar. Masih tak percaya secepat ini, tapi inilah takdir.
(almarhumah: atas nomer 4 dari kiri) |
Semoga semua amal baikmu bisa menjadi bekal untuk ke surga, dan diampuni segala dosa.
Sekarang kamu sudah tak sakit lagi, rasanya juga tidak tega melihat tubuhmu yang semakin kurus saat terakhir kali bertemu di rumah sakit itu. Tenang di sisi-Nya, kami semua sayang, kami semua ikhlas.
Sekarang kamu sudah tak sakit lagi, rasanya juga tidak tega melihat tubuhmu yang semakin kurus saat terakhir kali bertemu di rumah sakit itu. Tenang di sisi-Nya, kami semua sayang, kami semua ikhlas.
(almarhumah: paling kiri) |
Jika diingat, masa-masa tiga tahun bersama selama di PPDQ, tidur bareng, ngaji bareng, curhat bareng, rasanya baru kemarin, dan sekarang kamu sudah kembali ke tempat asalmu.
Kamu yang manggil aku "nyeng", kini tak bisa lagi kudengar panggilan itu. Terimakasih telah menjadi teman baik menuju pematangan pemikiran.
Kamu yang manggil aku "nyeng", kini tak bisa lagi kudengar panggilan itu. Terimakasih telah menjadi teman baik menuju pematangan pemikiran.
Selamat jalan teman, sahabat serta saudaraku, surga yang indah menantimu.
No comments:
Post a Comment