Cute White Flying Butterfly Lia Selviana: May 2012

May 12, 2012

Tak selamanya sahabat dapat dipercaya

Yogyakarta, 16 maret 2012


Sore yang lelah membuatku tertidur sehabis pulang dari kuliah, sore yang ku anggap adalah sore yang indah karena besok ngga ada kuliah jadi bisa sante-sante. Tak terasa adzan ‘ashar berkumandang, tapi aq tetap melanjutkan tidurku. Entah ada angin apa sore itu aq merasa lelah, ternyata itu adalah sinyal-sinyal bahwa masalah akan menghampiriku. Tak lama kemudian sahabat kos ku datang dr kampus, canda tawa pun menghiasi kamar 1 kos az zahro sapen, karena kieakraban diantara kami sudah kleb banget, so setiap kami bertemu pasti adaaa ajaaa gurauan yang di lontarkan dari masing-masing mulut kami. Seakan-akan apa yang terjadi di dia aq ikut merasakannya,begitupun sebaliknya.


Setelah bermenit-menit kami bercanda, dia teringat bahwa dia punya beberapa baju kotor yang harus di cucinya, karena itu dia pergi ke belakang dan meninggalkanku sendiri di kamar. Denngan di temani “hape” nya aq mendengarkan mp3 dengan lagu “hargai kau” dari Armada band yang lagi nge-top saat ini. Bergetar hp nya karena ada message masuk dari ****, ku buka sms itu ternyata dari cowok nya. Aq udah biasa baca inbox di hp nya, begitu juga dia udah biasa baca inbox di hp qu bahkan pernah juga sampe di bales sms nya. Itu hal biasa bagi aq dan dia, karena kita memang udah kayak saudara sendiri.


Tak tau kenapa saat itu rasanya beda waktu aq buka sms dari cowok nya, karena aq iseng tak baca semua sms sebelum-sebelumnya dari cowoknya, perasaan kupun ikut tergugah, aq kenal semua bahasa dan tulisan sms itu, aq semakin penasaran dan heran sebenarnya siapa cowok sahabat ku itu, karena baru kali itu dia gag mau kasih tau siapa cwoknya, dia sering curhat tentang cowoknya itu tapi gag mau ngenalin cowoknya itu ke aq (takut naksir aq kali wkwkwkwkw). Semakin banyak ku baca sms nya semakin yakin firasatku tentang siapa cowok itu, firasatku berkata cowok itu adalah temanku yang pernah hadir dalam hidupku 3 th yang lalu saat aq masih sekolah di aliyah sambil mondok di pesantran “daarul qur’an” Beran Ngawi.


Aku berpikir bagaimana caranya agar aq tau siapa cowok ini tapi tanpa harus tanya ke sahabatku, lalu ku ambil nomornya lalu aq tanyakan ke temanku dulu di pondok. Dengan rasa gelisah tapi ingin tau, aq menunggu balesan dari temenku. (dreeet) hp ku bunyi lalu segera ku buka dan ku baca “itu nomor mantan kekasih mu dulu”. Dengan perasaan emosi ingin ku banting hp itu, tp aq sadar uang aja aq masih minta kepada ortuku, bagaimana kalo hp nya ku banting???????????????(gag bisa sms an lagi dunk).


Tanpa berpikir panjang aq langsung sholat ‘asyar lalu kabur ke kos temenku, aq menangis sepuasku. Mungkin orang berpikir tiada hak nya aq menangis, tapi perasaan wanita dan hanya orang yang pernah mengalami saja yang tau bagaimana perasaanku saat ini, walaupun aq sudah tak mencintai mantanku, tp perasaan seorang sahabat seharusnya tahu bagaimana rasanya di tusuk dr belakang. Padahal sahabatku tahu bagaimana kisah kasihku dengan dia saat aq masih pacaran, sampe aq putus dan sampe dia punya pacar lagi sampe putus lagi. Memang dia itu mantan yang paling spesial meskipun aq udah berganti-ganti pacar lagi setelah dia, tp tetap saja aq gag bisa melupakannya. Sahabatku pun tau semua itu. Persahabatan hancur karena cinta. Aq nggak tau apakah mereka benar-benar saling mencintai ato ngga’, mereka bertemu aja belum pernah, mereka bisa saling kenal meskipun hanya lewat sms juga dari aq, ternyata gini balesan mereka. Aq di anggap debu yg ngga ada artinya.


Aq marah, aq benci, aq nangis itu karena mereka menyembunyikan dari aku, seandainya salah satu di antara mereka ada yg curhat ke aq mungkin beda lagi yang kurasakan. Nggak sesakit ini. Aq malas banget kenal mereka lagi, setelah ber hari-hari pun gag ada yang menjelaskan ke aq tenteng hubungannya. Aq benar-benar gag berarti bagi sahabatku. Aq berpikir kenapa harus ada cinta di dunia ini???? jika meski akhirnya menyakiti dan di sakiti.