Cute White Flying Butterfly Lia Selviana: Perihal Seputar Pertanyaan "Kamu Kerja Apa"?

September 14, 2019

Perihal Seputar Pertanyaan "Kamu Kerja Apa"?

Pernah gak ngerasa bingung pas ada yang nanya kamu kerja apa? sama, aku juga pernah ngalamin.
Ternyata hidup ini memang penuh dengan tanya, pertanyaan sepele kadang sampai pusing mikir jawabannya.
kamu kerja apa
(kamu kerja apa?)
Dulu setelah lulus dari kuliah aku gak langsung dapat kerjaan. Ada sekitar 3 bulanan nganggur dirumah, sebenarnya emang belum nyari kerjaan, emang mau nikmatin dirumah setelah 4 tahun ngerantau di jogja.

Pada saat itu sering dapat pertanyaan "la pengene kerjo opo to?" sumpah aku sendiri gak tau mau kerja apa, dan menurutku pertanyaan "mau kerja apa" ini gak bisa dijawab.

Kenapa? ya karena apa selalu yang kita mau itu bisa terwujud? enggak kan? Lalu apa semua orang bisa beruntug dapat kerjaan sesuai dengan gelarnya? enggak juga kan? Dan apakah kerja sesuai hobi itu tidak mungkin terjadi? mungkin saja bukan?

Nah, itulah kenapa yang membuatku gak bisa menjawab jika ditanya "maunya kerja apa?". Entah aku yang gak punya impian dan pesimis atau memang semua orang pernah ngerasain hal serupa.
Baca juga: Rizki itu Dijemput Jangan Hanya Ditunggu Sambil Menopang Dagu!
Akhirnya, pada bulan-bulan berikutnya aku dapat kerjaan. Kerjaan yang sama sekali gak sesuai dengan jurusan kuliah. Tapi sesuai banget sama hobi aku. Jadi sosial media spesialis di media cetak & online, di Kalimantan Tengah.

Seneng banget kan, akhirnya pertanyaan "mau kerja apa" itu udah terlewati. Tak kusangka, ternyata pertanyaan baru setelah itu pun masih sulit juga kujawab.
kamu kerja apa
(kamu kerja apa?)

"Kamu kerja apa?"

Entah kenapa, ternyata pertanyaan sepele kedua ini juga sulit untuk dijawab. Sebenarnya jawabannya sangat gampang kalau yang tanya itu orang-orang seumuranku, orang yang yang paham media online, dll.



Tapi pertanyaan ini jadi lebih sulit dibanding soal matematika jika yang tanya adalah orang tua-tua, nenek-nenek, dan orang yang gak tau media online dan sosial media.

Pernah pas lebaran datang kerumah mbah, dan terjadilah sebuah obrolan yang membuatku senyum-senyum ngacir.

"neng Kalimantan kerjo opo nduk?"  tanya mbahku.

"kerjo.... (mmmm *buingung setengah mati) nyebar berita mbah" jawabku. (lah dikira tukang gosip ini).

"kui lo mbah neng kantor koran berita" tambahku.

"halah ndang dijawa kerjo neng kantor ngono ae"  usul budhe ku.

"owalah neng kantor to, bedo karo lek mu kae lerjone neng pabrik" jawab mbahku.

Oh, iya ya ternyata yang dipikiran orang tua-tua itu jenis pekerjaan ya karyawan pabrik, guru, dokter, polisi atau pegawai kantor. Udah gitu aja ternyata, berkat budhe aku bisa jawab pertanyaan "kerja apa" dari orang-orang tua yang aku temui berikut-berikutnya.
kamu kerja apa
(kamu kerja apa?)
Tapi kalau yang nanya teman sebaya atau teman kuliah lebih gampang jawabnya. "Kamu kerja apa sih?" | "bikin status facebook, twitter dan instagram bro" | "lah enak banget gitu doang dibayar". Selesai.

Ya memang kerjaannya gak sesimpel itu doang, tapi kalau teman sendiri kan biasa bercanda, jadi enak-enak aja.



Kemudian ada lagi nih, setelah pindah tempat kerja, aku dapat kerjaan baru jadi konten editor di media online di Bandung.

Berdasarkan pengalaman kalau yang nanya orang tua, jawabannya kerja di kantor, udah. Tapi dulu bisa ditambah kantor koran kalau ditanya lagi "kantor apa", nah yang ini gak nyetak koran wei.

Mau dijawab kantor berita ya dikiranya liputan6 atau patroli nanti. Yang jelas itu jadi masalah lagi bagiku.
Baca juga: Membagi Waktu Antara Jadi Istri, Bekerja, Baca Buku dan Nonton Drama Korea
Ini jadi rumit lagi kalauyang nanya orang sok tau dan banyak omongnya.

"Kamu kerja apa?"

"Konten editor"

"Kerjaannya ngapain aja?"

"Ya kadang ngedit artikel, kadang nulis juga"

"owalah wartawan to"

Ya terserah ngana lah.

Ternyata setelah resign dan memilih kerja dari rumah pun masih juga dipusingkan dengan pertanyaan "Kamu kerja apa?"

Selama hanya kerja sebagai freelancer tiap ditanya seperti itu hanya jawab, "kerja dirumah". Entah dipikir orang kerjaannya hanya ngurus rumah apa bagaimana, aku udah kebal.

Kalau ada yang masih nanya dan ngeyel ya dijawab nulis artikel, padahal bukan itu. Tapi ya berkat jawaban itu akhirnya aku nulis atikel beneran dirumah. Nulis cerita, nyeritain mereka-mereka yang nanya ini.

Jadi gitu, memang hidup ini tu gak jauh dari kata tanya. Makanya kalau ditanya yang aneh-aneh atau ngerasa sulit dijawab, ya jawab aja seenaknya, sambil senyum.

Kalau kamu masih jadi orang yang suka nanya-nanya, padahal itu gak penting-penting amat untuk hidupmu, ya sok mulai lah berhenti.

8 comments:

dudukpalingdepan said...

Biarlah org sibuk bertanya mbak yang penting uang mengalir terus ke rekening, hehehe.

lia selviana said...

bener banget, dengerin orang malah gak maju-maju

Blogger Surabaya | Rey - reyneraea.com said...

hahaha pertanyaan yang sensitif sebenarnya, kalau saya biasanya abis nanya gitu, ditutup dengan pujian, biar nggak basi hahaha.

Meskipun sejujurnya kalau IRT yang ditanya gitu pasti baper :D

lia selviana said...

nah ini bagus nih diimbangi dengan pujian

Rumi said...

Ga usah didengerin Mbak, just go on, kerjaan yang penting kita suka dan nyaman jalaninnya

lia selviana said...

yang penting nyaman adalah kunci

kartika said...

Hahaha benerr.. semenjak jd freelancer suka bingung jelasinnya. Ga usah sama orang tua, sama temen sebaya juga suka serba salah. Mereka gak paham aja kenapa aku yg (katanya) sudah mapan kerja di kantor, malah resign buat jd freelancer 😂 Lama2 ga usah di jelasin lah, capek sendiri hahaha

lia selviana said...

iya, dulu pas awal2 jadi freelancer masih semangat jawabnya, tp sekarang paling kalo ada yang nanya bilangnya kerja dirumah gitu doang. 😁