Cerita Lanjutan; Jadi Pengejar Pundi-pundi Dolar

Sesuai dengan postingan sebelumnya dengan judul Rizki itu Dijemput Jangan Hanya Ditunggu Sambil Menopang Dagu! pada atikel ini saya akan melanjutkan cerita pengalaman saya dapat gaji dolar.

(berani melangkah ehee)

Proyek dolar kedua yang saya terima yaitu jadi sosial media evaluator, pekerjaanya menilai iklan-iklan yang sering bertebaran di akun Instagram kalian. Jadi tugasnya menilai apakah iklan itu layak atau tidak, menyesatkan atau tidak dan lain sebagainya.

Proyek ini berlangsung selama 1 tahun, dan dalam sehari hanya disuruh kerja 1 jam. Jadi dulu main-main Instagram itu gak rugi bagi saya, karena dapat gaji.

Bayarannya pun lumayan banyak, karena mengingat kerjanya hanya main Instagram dan bisa dilakukan sambil tiduran sekalipun. Per jam dibayar 7 dolar, jika seminggu ada 7 hari, jadi seminggu dapat 49 dolar dan sebulan dapat hitung sendiri aja.

Meski terlihat mudah, tapi proyek ini beda dengan proyek sebelumnya. Jika sebelumnya saya tak perlu menulis bahasa inggris kali ini saya harus menggunakan bahasa inggris untuk menilai iklan itu.
Seperti yang saya bilang diawal artikel sebelumnya bahwa bahasa inggris sata itu pas-pas an, jadi saya terkadang harus meminta bantuan pada google translate ( ini juga namanya usaha menjemput rizki gaes).

(gambar gak nyambung ga apa)

Proyek itu belum habis saya dapat proyek lagi jadi rater artikel yang berkeliaran di facebook. Kali ini lebih berat lagi dan tentunya dengan tawaran dolar yang lebih menggiurkan.

 
Tes nya sulit, namun dengan kekuatan teman saya bisa lolos dari tes itu. Proyek ini ditarget untuk bekerja selama 20 jam per minggu diluar weekend ya, jadi hanya selama 5 hari, itu artinya per hari harus bekerja selama 4 jam.

Proyek ini yang paling banyak menyumbang dana dalam hidup saya. Tapi ya itu duit yang didapatnya dengan cepat perginya pun juga secepat kilat. mwehehe.

Disela-sela dua proyek tersebut dapat proyek lagi bahasa banjarmasin dan bahasa jawa, tapi ini hanya proyek singkat yang dikerjain sekali saja, kalau gak salah waktu itu digaji 100 dolar sekali proyek. Udah lupa euy.

Semua proyek itu dari appen dan lionbridge, tapi saat ini, saat saya nulis artikel ini, semua proyek itu telah habis, dan saat ini lagi ngikut-ngikut tes lain agar tetap bisa hidup bergelimang dolar. wkwk.
Jadi itulah sebabnya saya nulis di blog dengan berharap dapat adsense. wkwk.

(menghayal jadi orang kaya) 

Tapi tak apa, karena masih ada kerjaan lain nulis artikel sebagai penyambung dana sehari-hari.
Kenapa kerja jadi freelancer itu enak, karena bisa kerja dari rumah, kamu bisa tetap berkumpul dengan keluarga dan waktu kerjanya pun fleksibel, gak kayak ngantor yang harus 8 jam duduk di kursi panas.
Tapi gak enaknya, kerjaan yang harusnya selesai dalam waktu 1 jam bisa molor jadi 1 jam setengah, karena dikit-dikit pergi ke dapur nyari cemilan, dikit-dikit rebahan di kasur sambil buka VIU. Lihat rumah kotor dikit ditinggal nyapu dulu, dan lain sebagainya. Tapi gak apa-apa, yang penting kerjaan selesai.

Btw saya kerja freelancer itu juga dulunya sambil ngantor, jadi gajinya dobel, rupiah dan dolar, tapi sejak januari 2019 saya resign dan hanya jadi freelancer sahaja, begitu. Jadi freelancer kerasa banget enaknya setelah menikah, dimana saya bisa membantu keuangan keluarga dan tetap bisa mengurus rumah tangga.

Ya walaupun gaji yang didapat gak lebih banyak dari orang-orang yang ngantor, tapi saya bersyukur bisa jadi ibu rumah tangga yang produktif dan bisa beli lipstik tanpa minta duit suami. ehhe

Cukup sekian cerita pamer saya, semoga kalian yang sedang berusaha menjemput rizki dipermudah jalannya, dan saya juga segera dapat sumber suntikan dana dolar lagi.