Dulu aku pernah baca dimana entah lupa, bahwa menjadi ibu itu bukan berarti melupakan diri sendiri. Lalu apa hubungannya dengan menjadi ibu tidak boleh ngeluh? ya jelas ada hubungannya dong.
Yang maksudnya adalah bahwa setelah menjadi ibu kamu juga masih bisa menjadi diri kamu sendiri, alias kamu tetap bisa melakukan hal yang kamu suka dan mengunjungi tempat yang ingin kamu tuju.
Yaps aku setuju banget dengan tulisan itu, karena mengurus anak itu benar-benar melelahkan, hal ini bukan berarti nggak membahagiakan lho ya.
Maksudnya ya mengasuh anak itu memang capek, bikin badan mau runtuh apalagi kalau anak seharian mau nya di gendong saja.
Selain melakukan hal yang disukai dan mengunjungi tempat yang ingin dituju, menurutku menjadi ibu juga tetap boleh ngeluh.
Namun kalau lagi ngeluh ada saja yang bilang begini:
A: "terima aja namanya juga ibu nggak boleh ngeluh"
B: "ngemong anak kok ngeluh capek ya nggak usah punya anak aja"
C: "nggak usah ngeluh dulu ibu mu juga capek ngasuh kamu"
D: "bersyukur dong punya anak, malah ngeluh-ngeluh capek"
E: "jangan ngeluh capek, diluaran sana banyak yang capek dengerin omongan orang lantaran gak dikasih2 anak"
F: "kalau nggak siap capek yang nggak usah beranak dulu"
atau sekedar kata-kata yang sok agamis padahal itu bukan solusi sama sekali, yaitu "sing sabar".
Baca juga: Tiga Bulan Menjadi Seorang Ibu
Hellaaaoooo ibu juga manusia biasa Gais, manusia normal, kalau di cubit juga sakit, kalau di pukul juga terluka, bisa capek bisa nangis bisa patah boyok e yen kuweseel nyambut gawe karo ngemong anak. Biyuh gregeten mari-mari iki mengko tak tulis gae boso jowo kabeh.
Maksudnya Gaiiis, kalau ada ibu mengeluh capek itu bukan berarti dia nggak cinta sama anaknya, bukan berarti dia nggak bersyukur punya anak, bukan berarti terus anaknya dibiarin gitu aja nggak di tulungi yen nangis, terus gak di susui yen ngelak.
Ngeluh alias sambat menurutku boleh saja, itu adalah ungkapan dari apa yang dia rasakan. Selama itu nggak melanggar aturan ya nggak masalah. Kalau misalnya habis ngeluh terus anak e di banting kui lagi ra oleh.
Gais yang dibutuhkan seorang anak dari ibunya itu bukan ibu yang ngantongin duit banyak, selalu beiliin ini itu yang harganya mahal, 24 jam selalu nemenin, bukan, bukan itu yang dibutuhkan anak. Yang dibutuhkan anak dari ibunya adalah ibu yang bahagia, yaps BAHAGIA.
Gais yang dibutuhkan seorang anak dari ibunya itu bukan ibu yang ngantongin duit banyak, selalu beiliin ini itu yang harganya mahal, 24 jam selalu nemenin, bukan, bukan itu yang dibutuhkan anak. Yang dibutuhkan anak dari ibunya adalah ibu yang bahagia, yaps BAHAGIA.
Kalau gais-gais yang baca ini adalah para suami ya semoga aja kalian paham harus bagaimana kalau istri atau ibu dari anakmu itu lagi mengeluh. Dielus punggungnya, syukur-syukur mau mijitin. Lebih bagus lagi kalau mau memberi waktu pada istrinya untuk istirahat dari pekerjaan rumah sehari saja. heuheu
Lebih menyenangkan lagi diajak jalan-jalan keluar rumah, pergi ke Indomaret atau pasar, biarkan dia memilih makanan yang dia suka.
Selain itu, jadi ibu juga boleh melakukan kesalahan kok. Karena bagaimana pun ibu juga manusia tempatnya salah dan lupa.
Dan intinya seorang ibu boleh merasa "tidak baik-baik saja".
No comments:
Post a Comment