Cute White Flying Butterfly Lia Selviana: Hubungan Perilaku Konsumsi Kafein terhadap Kualitas Tidur Mahasiswa

December 3, 2023

Hubungan Perilaku Konsumsi Kafein terhadap Kualitas Tidur Mahasiswa

    Oleh: Putri Novita Sari

Mahasiswa kedokteran UNDIP

    Kafein merupakan salah satu zat pada minuman atau makanan yang sifatnya dapat larut dalam air, beraroma, tetapi memiliki rasa yang pahit. Umumnya kafein ditemukan pada kopi, teh, cokelat, maupun minuman berenergi lain. Mengonsumsi kafein dalam jumlah tertentu dapat berguna untuk meningkatkan perasaan (mood), meningkatkan konsentrasi, meningkatkan kemampuan fisik melakukan kegiatan-kegiatan tertentu, menjadi salah satu antioksidan bagi tubuh, membantu menurunkan berat badan, dan manfaat yang lain. Namun konsumsi kafein yang berlebihan dapat mengakibatkan sakit atau nyeri kepala, dispepsia, kualitas tidur menjadi terganggu, diuresis, ansietas, dan gangguan pada sistem kesehatan yang lain (Ginting, Astiarani, Santi, & Vetinly, 2022).


    Tren konsumsi kafein tidak hanya berkembang di dunia orang dewasa yang menuntut fokus tinggi untuk menyelesaikan pekerjaan. Tidak jarang ditemui civitas akademika, khususnya di golongan mahasiswa, yang mengonsumsi minuman berkafein lebih dari takaran. Para mahasiswa ini beralasan mereka butuh pendorong agar tetap terjaga untuk mengerjakan tugas hingga larut malam. Minuman berkafein merupakan jawaban agar mereka tidak tumbang dan ketiduran di kala tugas-tugas sedang menumpuk. Peningkatan jumlah konsumen minuman berkafein, apa lagi kopi, meningkat tajam di kalangan mahasiswa. Hal ini bisa dibuktikan dari banyaknya warung kopi dan kafe yang menyediakan menu kopi- kopian di sekitar kampus yang jelas-jelas targetnya adalah mahasiswa. Tidak aneh jika mahasiswa mengonsumsi minuman berkafein untuk meningkatkan konsentrasi saat mengerjakan tugas maupun menjaga tubuh agar tidak mengantuk ketika sedang kejar deadline, tetapi akan menjadi salah apabila asupan kafein yang masuk ke tubuh berlebihan hingga dampaknya dapat mengganggu aktivitas fisik yang lain. artikel ini ditulis dengan tujuan untuk menganalisis dampak konsumsi kafein yang lebih dari takaran terhadap kualitas tidur mahasiswa.

Hipotesis yang diambil oleh peneliti adalah, “Konsumsi minuman kafein dapat mempengaruhi kualitas tidur mahasiswa.”


    Kafein sebagai salah satu zat yang dapat mempengaruhi sistem kerja tubuh, bekerja di dalam sistem tubuh dengan memblokir reseptor adenosin sehingga meningkatkan kerja adrenalin, dopamin, dan serotonin. Sekresi berbagai macam zat ini merangsang sistem syaraf pusat hingga mempengaruhi denyut jantung. Beberapa orang yang tidak tahan dengan kafein dalam jumlah tertentu, akan mengalami tremor setelah mengonsumsinya. Dalam jumlah yang cukup, konsumsi kafein berdampak terhadap ketahanan konsentrasi, mengurangi rasa lelah dan kantuk. Selain zat-zat di atas, kafein juga merangsang sekresi asam lambung sehingga dapat mempengaruhi proses metabolisme yang terjadi di dalam tubuh. Kafein berpengaruh terhadap sistem kardiovaskuler dan dapat menyebabkan hipertensi atau tekanan darah tinggi. Hipertensi merupakan peningkatan tekanan darah pada manusia normal hingga di atas 140 mmHg sistolik dan lebih dari 90 mmHg diastolik. Setelah mengonsumsi kafein, seseorang akan mengalami peningkatan denyut jantung dan secara langsung berpengaruh terhadap tekanan darah seseorang. Meskipun faktor risiko hipertensi disebabkan adanya faktor keturunan, tetapi minuman atau makanan yang mengandung kafein juga berisiko besar meningkatkan tekanan darah.

    Kafein merupakan senyawa golongan methylxanthines yang mempengaruhi konsentrasi. Senyawa ini mempengaruhi aktivitas jantung dan memegang peran penting dalam pengaturan fungsi kardiovaskular. Yang paling umum, kafein dapat mengurangi rasa kantuk akibat denyut jantung yang lebih cepat dari biasanya. Pada hakikatnya, dampak mengonsumsi kafein terhadap sistem kardiovaskuler tergantung pada kebiasaan tubuh. Tubuh yang jarang menerima asupan kafein akan lebih peka terhadap masuknya kafein walaupun dalam jumlah kecil. Sama halnya dengan tubuh yang terlalu sering mendapat asupan kafein akan lebih tidak peka jika ada kafein yang masuk ke tubuh di jumlah minimum.


    Sebuah teori menjelaskan bahwa konsumsi kafein dapat meningkatkan kemampuan mengingat sebab kafein merupakan zat yang sifatnya antagonis reseptor asetilkolin. Secara sederhana, kafein bekerja dengan menembus membran sel otak dan meningkatkan fungsi neurotransmitter di dalam tubuh. Kafein tersebut nantinya dapat mengurangi penyerapan adenosin serta membantu eksitasi hipokampus yang mendorong daya ingat lebih tajam. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Ferdinand dan Olivia (2018), kadar kafein yang dapat meningkatkan daya ingat berkisar pada 100-144 miligram. Oleh sebab itu ada batasan-batasan jumlah konsumsi harian yang dibagi dalam golongan umur tertentu. Bagi orang dewasa normal, jumlah kafein yang masuk ke tubuh dalam sehari maksimal 300-400 mg. Masuknya kadar kafein yang berlebihan ke dalam tubuh malah dapat menurunkan daya ingat. Waktu yang tepat untuk mengonsumsi kafein agar daya ingat meningkat adalah pada pagi hari yang tidak langsung bersinggungan dengan waktu tidur. Meskipun begitu, ada faktor lain yang harus dipertimbangkan terkait kafein yang mampu meningkatkan kemampuan dan daya ingat seseorang.

    Berdasarkan uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa konsumsi kafein berpengaruh terhadap sistem kardiovaskular dan daya ingat mahasiswa. Kafein dapat meningkatkan tekanan darah, denyut jantung, dan mempengaruhi aktivitas metabolisme tubuh secara langsung. Ada beberapa faktor yang menyebabkan tubuh setiap orang tidak sama dalam merespon masuknya kafein ke dalam sistem metabolisme, salah satunya dipengaruhi rutinitas konsumsi kafein atau tidak. Semakin sering mengonsumsi kafein, tubuh akan semakin kebal terhadap kafein, dan sebaliknya. Selain itu, senyawa kafein juga mempengaruhi daya ingat mahasiswa tergantung pada jumlah yang masuk ke tubuh dan kondisi tubuh masing-masing konsumennya. Jawaban untuk hipotesis pada artikel ini adalah kafein dapat mempengaruhi kualitas tidur mahasiswa karena berpengaruh terhadap sistem kardiovaskular (denyut jantung dan tekanan darah meningkat) yang mengganggu aktivitas tidur.

    Diperlukan penelitian lanjutan untuk membuktikan apakah konsumsi kafein mempengaruhi kualitas tidur mahasiswa.

Daftar Pustaka

Ferdinand, C., & Olivia, S. (2018). Hubungan kafein terhadap daya ingat jangka pendek pada mahasiswa angkatan 2012 Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanegara. Tarumanegara Medical Journal, 1(1), 41-47.

Ginting, S. S., Astiarani, Y., Santi, B. T., & Vetinly. (2022). Tingkat Pengetahuan Efek Konsumsi Kafein dan Asupan Kafein Mahasiswa. Journal of Nutrition College, 11(4), 264-271.

Nasution, N., Sari, P. r., Tursina, T., Aminah, A., & Sastra, S. (2020). Pengaruh Kafein Terhadap Short Term Memory Pada Mahasiswi di Prodi Psikologi. Jurnal Psikologi Terapan, 1(1), 7-11.

Yonata, A., & Saragih, D. G. (2016). Pengaruh Konsumsi Kafein pada Sistem Kardiovaskular. Majority, 5(3), 43-49.


7 comments:

Anonymous said...

yang enak buat temen gadang emang kupiiii....

Anonymous said...

Terima kasih ilmunya..

Anonymous said...

Terima kasih untuk pengetahuan barunya

Anonymous said...

Top

ririn said...

temen2 mahasiswa emang baiknya banyakin minum air putih ya. boleh mungkin kopi tapi sekali2 saja ya...

BintundNadine said...

Terimakasih ilmunya kak

Anonymous said...

Sangat bermanfaat ilmunya kak, terima kasih