Cute White Flying Butterfly Lia Selviana: Baby Shaming yang menyebalkan

January 3, 2022

Baby Shaming yang menyebalkan

Kamu nggak tahu ada ibu yang hampir stres karena anaknya susah makan,
Kamu nggak tahu ada ibu yang melakukan apa saja agar anaknya mau makan,
Kamu nggak tahu ada ibu yang nangis setiap hari lantaran harus bagaimana lagi biar anaknya mau makan, kamu nggak tahu!


Semua ibu pasti berharap anaknya punya berat badan yang ideal, tinggi yang proporsional, lahap makan, berkembang dan tumbuh sesuai dengan usianya. Semua orang tua pasti mengusahakan yang terbaik buat anaknya. Dan KAMU nggak berhak melontarkan komentar buruk alias baby shaming terhadap anak orang lain.

Kalau memang pengen berkomentar hanya untuk sekedar basa basi, kamu bisa lho berkomentar "wah bajunya bagus", "wah si adek jam segini sudah mandi, sudah cantik", intinya cari lah sisi positifnya. Energi yang kamu keluarkan sama kok.

Sakit lho seperti itu, beneran sakit. Karena aku mengalaminya sendiri. Yang sering saya dengar baby shaming terhadap anak ku itu perkara berat badan dan rambut.

"Anak mu gak minum ASi to kok cilik men" 
"Cantik-cantik kok gak punya rambut"
"Ibunya pasti takut gemuk makanya anaknya gak kenyang minum ASI nya."
dan kawan kawannya, yang intinya sama ngomongin berat badan dan rambut anakku.

Cerita tenteng berat badan aku ulas di sini, kali ini mau cerita tentang rambut anakku.

Awalnya aku biasa aja sama rambutnya Sabil, ya aku tahu memang rambutnya gak lebat dan hitam seperti anak-anak seusianya, tapi apakah itu hal aneh? apakah itu sebuah penyakit? ENGGAK, INI WAJAR.
(ini rambut Sabil usia 2 tahun)

Dan karena sering mendapat komentar soal rambut, akhirnya aku nyari-nyari shampo dan oil khusus yang (katanya) bisa mempercepat dan mempertebal rambut anak/bayi. 

Nemu Shampo dan oil merk Tropee. Lalu segera aku order dan aku aplikasikan secara rutin ke rambut Sabil. Namun sepertinya gak bekerja sesuai ekspektasi. Sampai sekarang rambut anakku tetap minimalis kayak masih bayi. 

Tapi inget ya wahai tetanggaku, aku tetap bangga sama kondisi anakku.


No comments: