Cute White Flying Butterfly Lia Selviana: Perayaan Sederhana Dua Tahun Menikah

November 1, 2020

Perayaan Sederhana Dua Tahun Menikah

Perayaan sederhana dua tahun menikah. Belum sempurna, masih belajar dan akan terus berusaha agar jadi keluarga bahagia. Saling mengisi dan menerima, saling mendukung dan memaafkan.
warung semilir paron

Beberapa bulan yang lalu tiba-tiba suami tanya tanggal pernikahan, dan kocaknya aku lupa. Bener-bener lupa, padahal kami menikah di tanggal 28 Oktober alias hari sumpah pemuda, dimana dari dulu pas sekolah hafal banget diluar kepala. hahaha

Lalu hari ini kami merayakan dua tahun pernikahan. Bukan perayaan mewah, tapi kami niatkan untuk merayakannya. Sebenarnya kami bukan tipe orang yang suka ngadain perayaan-perayaan. Saat ulang tahun kebanyakan teman-teman pasti beliin kue pasangan terus dikasih tulisan "happy birthday suamiku/istriku" kemudian di upload di story whatsapp.

Enggak, kami bukan yang seperti itu. Kalaupun ngasih hadiah pasti juga bukan karena ulang tahun, tapi ya karena butuh aja sama barang tersebut dan kebetulan di bulan lahir. Itu juga gak pernah tepat tanggal nya. Bisa dua minggu atau tiga minggu setelahnya. 
Pernah waktu itu tanya ke suami, "yang kamu kalau ulangtahun tak beliin kue gitu mau enggak?" apa coba jawabnya? "gak usah! malu". wkwk. Lah dalam hati ku kok sama padahal aku pun juga malu kalau dia mau beneran dibeliin kue. Romantis bagi kami tidak pada hal-hal seperti itu.

Lalu pada perayaan sederhana dua tahun menikah ini kami makan bertiga di warung semilir tengah sawah. Alasan milih kesini karena mengenang masa pacaran (wkwk) dan pengin nyari nila bakar, tentu alasan yang tak kalah penting karena tempatnya tidak begitu jauh dari rumah.
warung semilir paron

Perjalanan menuju warung ini memakan waktu sekitar setengah jam, karena bawa Sabil jadi naik motornya harus super pelan. Awalnya kami rencana pergi tepat tanggal 28 Oktober, namun ternyata hari itu Sabil masih ada jadwal treatment Tuina sama Almashyra babycare, jadi ditunda keesokan harinya.

Ternyata harapan makan nila bakar kandas, kosong. Lalu kami pesan gurame bakar, udang asam manis, mendoan, cah kangkung, dan jamur krispi. Karena sabil udah sarapan dari rumah, jadi cuma kami bawakan buah mangga dan promina puffs. Minumnya kami pesan jus alpukat, es campur, dan jus jambu tanpa gula dan susu, yang ini buat jaga-jaga kalau Sabil pengen ikutan minum.
waroeng semilir paron

Seperti biasa kami makan gantian, karena Sabil lagi aktif banget kalau gak dijagain dia bisa-bisa ikutan ngambil nila bakar jatah dia (padahal kan mak nya yang harusnya ngabisin mwehehe). Tidak lupa sambil menunggu pesanan datang kami foto-foto, ini adalah wajib hukumnya. wkwk.

Sebenarnya baru dua kali makan di sini, tapi ini rekomended banget sih kalau mau quality time bareng keluarga. Tempatnya luas, ada lesehan gasibu kayak yang kami pilih begini, terus ada yang kursi juga. 

Untuk harga aku gak berani nyebut murah atau mahal, karena mahal dan murah menurut orang beda-beda. Tapi menurutku ini masih terjangkau, harga segini bisa makan kenyang, bahkan kemarin masih ada sisa.
waroeng semilir paron

Di sini full musik ya, terus kayaknya bisa karaokean gitu sih. Sabil aja jogetan terus karena hobi dia emang joget sodara. Denger musik apa aja dia auto goyang pinggul.

Terus di sini juga ada tempat mancingnya, karena kami gak nyoba dan gak nanya juga, jadi gak tau sistem mancingnya kayak gimana, boleh umum atau enggak, atau malah cuma pegawainya aja apa gimana, gak tau.

Setelah makan selesai kami mampir ke toko baby sebentar. Rencana pengin beliin Sabil baju, ternyata mahal-mahal sodara, mending online. Selisih harganya tuh sampai Rp. 20.000 an gitu loh. Itu baju persis kayak di onlen shop gitu. Yaudah akhirnya cuma beliin Sabil bonekah jerapah. 

waroeng semilir paron

Ternyata Sabil udah bisa mulai protes, pas diajak pulang dari toko baby dia nangis dan mukanya marah banget, dia masih pengen lihat bonekah, sampai pas udah mau jalan motornya diamasih nunjuk-nunjuk bonekah terus. Wkwk aku ngakak sambil kaget dan kagum entah gimana rasanya, yang dipikiranku "oh jadi gini rasanya kalau anak minta sesuatu sampai marah dan nangis".

No comments: