Cute White Flying Butterfly Lia Selviana: Perempuan Setelah punya Anak Jelas Berubah, Bagaimana dengan Laki-laki?

May 12, 2020

Perempuan Setelah punya Anak Jelas Berubah, Bagaimana dengan Laki-laki?

Memiliki seorang buah hati tentu menjadi dambaan setiap pasangan. Jika sudah memilikinya kehidupan akan berubah, namun perbedaan tersebut apakah sama antara laki-laki dan perempuan?
Perempuan Setelah punya Anak Jelas Berubah, Bagaimana dengan Laki-laki?
(Pixabay)
Haha jelas beda!

Perempuan seminggu hingga sebulan setelah punya anak paling terasa perubahan dalam hidupnya. 

Mau pergi kemana juga yang dipikirin anak, bagaimana kalau nangis minta ASI, meskipun ada pilihan lain diberi ASIP atau Sufor, tapi tetap saja tidak tenang, karena sumber nutrisi utamanya ada di dalam tubuh perempuan itu.

Bagaimana dengan laki-laki? 
Bebas, laki-laki masih bisa bebas main kemana saja yang mereka mau. Sesekali mungkin kepikiran anak tapi ya gitu doang kepikiran aja, nggak akan ngubah apapun, toh kalau nangis gak bisa ngasih ASI.

Perempuan setelah punya anak jam tidurnya akan jadi berantakan, tak jarang jadi berkurang. Sudah pasti tiap 1-3 jam sekali dibangunin anak minta ASI. Apa setelah minum ASI bayi langsung tidur lagi? kadang iya kadang tidak.

Bagaimana dengan laki-laki?

Bebas, gak bangun ya sudah bangun pun mau ngapain. Ya maksudnya bangun atau enggak yang dicari anak ya cuma ASI yang dibawa ibu nya.

Perempuan setelah melahirkan tanggung jawab mengurus rumah jadi bertambah. Yang biasa nyuci dua hari sekali jadi tiap hari karena celana yang kena ompol nggak mungkin dibiarkan sampai dua hari nggak dicuci. Syukur ini bisa diakali pakai pempers sekali pakai atau CLODI (meski juga harus dicuci tapi kuantitas kotoran jadi berkurang).

Jika sebelumnya hanya mikir mandiin badan sendiri, sekarang jadi dua. Anak harus mandi dulu sampai tidur baru ibunya bisa mandi. Masak pun demikian, harus curi waktu hingga saat anak tidur.
Bagaimana dengan laki-laki?

Untuk hal ini beberapa dari mereka ada yang mau bantuin, jika mereka sadar bahwa perempuannya butuh bantuan. Sebagian perempuan mungkin bisa terang-terangan meminta, tapi tidak semua laki-laki melakukannya (dengan segala alasan yang ada: capek kerja, main game, no ngkrong sama teman dll).

Belum lagi jika perempuan tidak hanya sebagai Ibu Rumah Tangga saja, tapi Ia juga harus bekerja membantu keuangan keluarga. Tujuan perempuan masih tetap ingin bekerja setelah menikah bahkan punya anak bukan untuk memperkaya dirinya sendiri kok.

Selama bekerja, saat ngantor juga harus pumping demi ASI anaknya, jika kerja dirumah waktunya juga akan tersita untuk menyusui.

Bagaimana dengan laki-laki?

No, tidak ada yang bisa mereka lakukan untuk ini.

Saat bayi menangis malam-malam, laki-laki tetap bisa melanjutkan tidur nyenyaknya. Perempuan? pasti bangun. Kalau bayi ngajak begadang apa laki-laki mau melek sendiri? pasti perempuan gak tega dan pasti ikut melek juga. 

Nah jadi kira-kira begitu bedanya, namun terlepas dari itu semua, perubahan terbesar bagi laki-laki adalah rasa tanggung jawab nya. Yang dipikirkan bukan lagi dirinya sendiri dan game nya, tapi juga bagaimana biar anak dan istrinya bisa hidup seperti seharunya.

Karena bagaimanapun mengasuh anak adalah perihal kerjasama tim.

2 comments:

Farah Salsabila said...

Waah ini curahan hati atau gimana kak? 😂
Maka dari itu kak sebenarnya Farah itu takut nikah. Takut hal hal kek ginian 😂

lia selviana said...

mungkin ini perwakilan dr hati para ibu 😀, kuncinya sih harus diomongin semuanya dg pasangan sebelum nikah.