Dia itu temanku atau musuhku
Rasa sakit saat ini sama seperti rasa sakit yang diberikan
padaku Sembilan bulan yang lalu. Ternyata aku belum bisa memaklumi kesalahan
yang dilakukannya pada saat itu. Walaupun aku bisa terlihat manis dan baik
padanya tapi sesungguhnya hati ini hancur dan menangis. Seandainya kamu tau
setelah kejadian itu aku selalu berpandangan negatif terhadap apa yang kamu
lakukan.., Hatiku belum bisa ikut tersenyum saat bibirku tertawa terbahak-bahak
bersamamu.
Dan saat ini aku merasa sangat bodoh, aku sudah terbiasa
dengan masalah pertemanan seperti ini, tapi kenapa sampai segede ini aku belum
bisa menyelesaikan masalahku sendiri???????????????????
Aku hanya bisa mengadu pada teman tapi tak kudapati juga
sebuah solusi, aku hanya bisa menangis tiap malam dan bertanya-tanya apakah ini
aku yang salah atau dia yang tidak sadar dengan apa yang telah diperbuatnya??
Hampir 3 minggu dia tak pulang ke kos, katanya sih ngerjain
tugas di kos temennya????katanyaaaaa.....(wallahu a’lam).
Tapi karena aku sudah punya persepsi yang buruk terhadapnya
jadi apa yang diperbuat diluar kos yang tidak aku ketahui selalu saja terlihat
negatif. Itulah buruknya aku!!!!
Tapi aku juga tidak mau disalahkan man, karena melihat kesalahan
orang lain itu jauuuuuh lebih mudah di banding melihat kesalahan diri sendiri,
dan mengingat kebaikan diri sendiri itu sangatlah mudah di banding mengingat
kebaikan orang lain. Tapi bukan berarti juga aku membencinya tanpa alasan. Ada
berbagai alasan kenapa aku seperti ini, salah satunya aku benci melihat
cara hidupnya yang berlebihan. apakah tak kau sadari dari mana uang yang kau
dapat untuk bernafas tiap detiknya, apakah tak kau sadari orangtuamu rela
mengorbankan jiwa raganya supaya suatu saat nanti kamu bisa membalasnya dan
melihatmu memakai toga yang bersandang cumlaud. Salah duanya aku tidak
suka cara dia yang lebih menomer satukan pacar dari pada temannya. Apakah kamu
sadar jika suatu saat kamu tidak bisa berjalan apakah pacarmu yang akan menggandengmu
untuk kekamar mandi?apakah pacarmu akan melayani ketika kamu butuh air
minum???apakah pacarmu memenuhi semua yang kamu minta untuk mengambilkan inilah
itulah apalah lah lah lah... salah ketiganya aku tidak suka dengan
caranya yang lebih mengutamakan teman kuliah dari pada teman kos, karena
bagaimanapun juga teman kos ini yang lebih
mengetahui jika suatu saat kamu sakit atau bahkan meninggal di banding
teman kelasmu yang keberadaanya nan jauh disana. “Teman kosku keluargaku”.
Salah keempatnya aku tidak suka
dengan caranya yang suka ngobral janji-janji palsu (kayak presiden aja wkwkwkw)
dan tidak konsisten dengan ucapannya.
Yang aku harapkan itu sedikitlah menyadari bagaimana latar
belakang keluarga kita. Selama orang tua masih bisa memberi pastilah akan
dikasih apa yang diminta oleh anaknya walaupun harus menjual rumah sekalipun
dan jika orang tua menyuruh anaknya pulang tak lain hanyalah kangen dan rindu
ingin bertemu. Boleh mengutamakan pacar
dan teman kelas tapi ajak juga ke kos saat kamu sakit dan berbaring tak bisa
jalan suruh melayanimu, saat kamu butuh ke dokter suruh mengantarnya, jangan
hanya saat sehat saja dibutuhkan (nanggung tau), kalo saat sehat teman kos
nomer dua saat sakitpun juga harus demikian. Kalau sudah diberi amanat dan
kepercayaan misal suatu pekerjaan mbok
ya tanggung jawab supaya lain kali orang lain mau bertanggung jawab juga
atasmu.
Mudah bukan melihat kesalahan orang lain itu, tak sedikitpun
kebaikannya terlihat bahkan terlirik pun juga tidak.
Sebenarnya aku merasa bersalah mendiamkannya sejauh ini,
bukan gengsi atau malu jika aku memulai untuk mengawalinya namun karena di
kamar kos sendirian dan bayarnya murah itu jauh lebih enak kenapa harus ada dia
gituuuu???? :-D Heuheuheuheu bukan karena itu alasannya. Tapi karena aku ingin
dia menyadari dengan sendirinya, kita tu udah kuliah lhooo udah gede
bukan???kok bisa-bisanya ada masalah malah dihindari bukan di hadapi. Kalau
memang aku punya salah mbok ya ngemeng-ngemeng dan dijelaskan biar aku tau.
Dengan meninggalkan kos bagaimana mungkin anak-anak kos bisa ngobrol kalau gak
ketemu. Aku ingin sms dan menyuruhmu balik ke kos, tapi apa gunanya kamu disini
jika malah membuat peluang dosa buat kawan-kawan di kos terutama aku. Kalau ada
pilihan kamu yang pindah kos atau aku yang pindah kos tentu aku menyuruhmu untuk
pindah kos (hahahaha :p).
Memang aku juga pernah melakukan salah, tapi sepertinya tak
separah ini. ya Allah Engkaulah yang Maha tahu segala-galanya, berikan jalan
keluar dari masalah ini,sakit ya Allah sakit rasanya. Engkaulah yang maha
pengasih dan Maha penyayang, kasihlah penggantinya jika dia bukan teman yang
bisa membawaku untuk mendekati jalan-Mu dan sayangi dia jika dia yang terbaik
buat ku agar dia sadar dan mau membawa barang-barangnya dari kos ini. :-D
Mana yang harus aku pilih????????????
temukan saya https://twitter.com/liasel
allea